Surat Suara Ter-Coblos di Selangor Malaysia Confirmed Sandiwara
Goldcaptain.com - Sandiwara oh Sandiwara. Siapa yang bermain api, dialah yang terbakar. Siapa yang bermain hoax, hidupnya akan begitu menyedihkan.
Sudah susah-susah daftar, tes kesehatan, ternyata semuanya confirmed Sandiwara. Dari awal saya sudah curiga mengenai hal ini. Dari awal saya sudah tahu pasti bukan kerja-an Tim Kerja Nasional dan para pendukung Jokowi.
Apalagi para kubu sebelah memainkan isu Duta Besar Rusdi Kirana dan membawa-bawa nya sebagai pendukung Jokowi. Ternyata itu settingan. Setelah beredar video orang mencak-mencak, ada video lainnya yang juga membuktikan bahwa ada indikasi bau kentut yang sedang dimainkan oleh mereka.
Delegitimasi KPU dan berbagai elemen pelaksana pemilu benar-benar sedang terjadi. Mereka takut kalah. Mereka takut dibantai habis dan dipermalukan di dalam kemenangan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin.
Menyedihkan sekali ketika kita melihat bagaimana cara-cara busuk ini dikerjakan oleh orang-orang yang takut kalah. Padahal selama ini, siapa yang makan siang bersama orang-orang pelaksana pemilu? Siapa yang justru melepaskan jeratan kasus-kasus berat yang ada di kubu sana? Sandiwara akbar sudah terjadi di sana, Kubu sana sudah makan kenyang.
Tapi lagi-lagi, sebelum kasus ini digoreng habis dan memuaskan laparnya mereka, sudah terbongkar lagi. Ingat-kah kasus Ratna? Sebelum kabur ke Chile, Ratna sudah terciduk. Lantas yang kali ini...? Sebelum video yang di-setting menjadi viral, eh muncul satu lagi video yang bikin geleng-geleng kepala.
Benar-benar lucu sekali, divideo-kan pencoblos itu tenang saja waktu divideo-kan. Orang yang tidak belajar dari sejarah, akan dikutuk untuk mengulangi nya lagi. Kalimat ini sungguh menggetarkan. Mengharukan dan membuat rambut roma bukan irama berdiri.
Ini menjadi sebuah pembelajaran inti bahwa orang bodoh tidak akan bisa menutupi kepalsuan mereka. Benar-benar luar biasa bodoh. Mereka ini tidak bisa berdalih dari konspirasi yang lebih besar. Mereka bisa saja membuat konspirasi akbar. Tapi mereka tidak pernah bisa melawan konspirasi langit yang akan membongkar dan menelanjangi satu per satu hoax yang mereka ciptakan dan disebarkan.
Ini adalah sebuah cara busuk yang dikerjakan oleh orang-orang yang haus kekuasaan. Bahkan junjungan-nya sendiri juga kaget kalau ada pencoblosan sebelum hari H di luar negeri. Kan itu tolol-nya sudah kelewatan. Bayangkan saja. Orang ini sengaja ingin memframing bahwa pelaksana pemilu ini harus dihantam oleh people power.
Setidaknya mereka jika harus kalah, kalah dengan terhormat. Jangan kalah seperti ini. Mereka sudah banyak membuat hoax-hoax dan propaganda ala Rusia dan Amerika. Ini menjadi sebuah hal yang paling menjijikkan.
Mereka ini benar-benar tidak bisa menerima kekalahan. Padahal mereka seharusnya sadar, bahwa hoax yang mereka ciptakan, justru merusak elektabilitas mereka. Mereka tidak bisa mengunakan cara Amerika. Kenapa? Karena di Amerika, pemilu tidak seperti saat ini.
Mereka sudah patah arang alias desperate melihat setiap lembaga survey memenangkan Jokowi di atas angka 60 persen. Ini adalah perbedaan dua puluhan persen yang mustahil dikejar kecuali curang. Jika mereka bisa mengatakan hanya kecurangan yang bisa mengalahkan mereka, kami juga bisa. Jokowi kalau kalah, artinya ada yang curang.
Mereka mulai panik. Mereka mulai tergerung-gerung dan sedih sampai berbunyi “didu-didu-didu” di kamar sambil Si Sengkuni dan Genderuwo bertengkar hebat sampai podium saja digebrak. Confirmed, bahwa di Malaysia, pencoblosan itu adalah sandiwara. Sandiwara siapa? Penulis tidak akan mau terjebak menyebutkan siapa.
Tapi siapapun yang membuat sandiwara itu, mau dari kubu bukan Jokowi atau kubu yang onoh, tentu akan ditangkap segera. Kita dukung kepolisian membongkar kasus ini seperti membongkar kasus Ratna. Pasti cepat. Kecuali Malaysia yang mau main-main.
Tapi melihat dari Perdana Menteri Malaysia yang baru, ia pasti akan mendukung Jokowi. Kenapa? Karena Jokowi disayang. Jokowi adalah pemimpin yang jujur. Pendukungnya juga jujur. Tidak seperti kader partai sono yang memerkosa anak kandungnya sendiri dan melakukan korupsi simbol agama, hewan kurban.
Mereka tidak ada di dalam pusaran narkoba. Jokowi harus menang, agar semua konspirasi biadab dari sandiwara ini selesai dan dihapuskan sampai ke akar-akarnya.
Jangan mau dibohongi oleh pembohong kasus hoax Ratna, surat suara 7 juta dalam 7 kontainer yang diciduk di hotel bersama perempuan yang… Ah. Mereka-mereka lagi. Begitulah hoax-hoax. #JokowiLagi. Sebagaimana dikutip dari seword.com Eko Wibowo
Tidak ada komentar