Cara Ojek Online Membeli Rumah
Rabu, 16 Mei 2018
JAKARTA – Masih banyak pekerja informal kesulitan memiliki rumah, salah satunya pengemudi ojek online (ojol). Apalagi, syarat mendapatkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bagi pekerja informal cukup sulit.
Namun, keinginan pengemudi ojek online memiliki rumah akan bisa terwujud. Sebab PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) dan PT Solusi Transportasi Indonesia (Grab Indonesia) bekerja sama dalam mewujudkan keinginan para mitra pengemudi GrabBike untuk memiliki rumah.
Untuk mewujudkan hal tersebut, perseroan menganggarkan dana KPR subsidi sebesar Rp200 miliar. Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, pada tahap awal, BTN membidik sekitar 1.800 mitra pengemudi GrabBike yang berlokasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok Tangerang, dan Bekasi, untuk dapat mengakses KPR.
Diperkirakan potensi nilai KPR subsidi dari Grab untuk pilot project ini sebesar Rp200 miliar.
“Potensi tersebut bisa lebih cepat tercapai karena Bank BTN dapat lebih mudah melakukan verifikasi kepada pekerja informal sebab data dan latar belakang pekerja sudah diakomodasi oleh perusahaan,” ujar Maryono usai penandatanganan kerja sama dengan Grab Indonesia di Jakarta kemarin.
Menurut Maryono, dalam program yang digagas bersama Grab ini, para mitra pengemudi GrabBike berpeluang mendapatkan fasilitas paket KPR subsidi yang merupakan program bantuan dari pemerintah, di antaranya proses administrasi yang lebih mudah, dengan angsuran harian yang murah, yaitu sebesar Rp48.000, dan dengan suku bunga KPR yang rendah, yaitu sebesar 5% (fixed ) hingga jangka waktu kredit yang di berikan selama 20 tahun selesai serta bantuan uang muka senilai Rp4 juta yang dapat memperingan cicilan harian.
“Kami membuka diri terhadap seluruh pihak untuk mendukung pemerintah menyukseskan Program Satu Juta Rumah. Keterlibatan pihak swasta yang menyediakan wadah bagi para pekerja informal, membantu pihak perbankan untuk da pat mengkaji status unbankable mereka menjadi bankable serta meraih fasilitas perbankan untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik,” kata Maryono.
Kerja sama ini, lanjut Maryono, merupakan salah satu sinergi BTN sebagai agent of development untuk mendukung pemerintah mempercepat pencapaian program sejuta rumah bagi pekerja sektor informal yang memiliki pendapatan tidak tetap.
Perseroan membidik para pekerja informal, seperti mitra pengemudi Grab karena ma yoritas dari mereka ter masuk dalam kategori unbankable sehingga sulit mengakses pembiayaan KPR.
Rumah Kepemilikan
Namun, keinginan pengemudi ojek online memiliki rumah akan bisa terwujud. Sebab PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) dan PT Solusi Transportasi Indonesia (Grab Indonesia) bekerja sama dalam mewujudkan keinginan para mitra pengemudi GrabBike untuk memiliki rumah.
Untuk mewujudkan hal tersebut, perseroan menganggarkan dana KPR subsidi sebesar Rp200 miliar. Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, pada tahap awal, BTN membidik sekitar 1.800 mitra pengemudi GrabBike yang berlokasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok Tangerang, dan Bekasi, untuk dapat mengakses KPR.
“Potensi tersebut bisa lebih cepat tercapai karena Bank BTN dapat lebih mudah melakukan verifikasi kepada pekerja informal sebab data dan latar belakang pekerja sudah diakomodasi oleh perusahaan,” ujar Maryono usai penandatanganan kerja sama dengan Grab Indonesia di Jakarta kemarin.
Menurut Maryono, dalam program yang digagas bersama Grab ini, para mitra pengemudi GrabBike berpeluang mendapatkan fasilitas paket KPR subsidi yang merupakan program bantuan dari pemerintah, di antaranya proses administrasi yang lebih mudah, dengan angsuran harian yang murah, yaitu sebesar Rp48.000, dan dengan suku bunga KPR yang rendah, yaitu sebesar 5% (fixed ) hingga jangka waktu kredit yang di berikan selama 20 tahun selesai serta bantuan uang muka senilai Rp4 juta yang dapat memperingan cicilan harian.
“Kami membuka diri terhadap seluruh pihak untuk mendukung pemerintah menyukseskan Program Satu Juta Rumah. Keterlibatan pihak swasta yang menyediakan wadah bagi para pekerja informal, membantu pihak perbankan untuk da pat mengkaji status unbankable mereka menjadi bankable serta meraih fasilitas perbankan untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik,” kata Maryono.
Kerja sama ini, lanjut Maryono, merupakan salah satu sinergi BTN sebagai agent of development untuk mendukung pemerintah mempercepat pencapaian program sejuta rumah bagi pekerja sektor informal yang memiliki pendapatan tidak tetap.
Tidak ada komentar