Breaking News

JADI DIRI SENDIRI LEBIH ASYIK


Kita sepertinya begitu sering merasa terganggu dan terancam dengan apa yang orang pikirkan tentang kita. Ketakutan akan dimusuhi, ditinggalkan, dan dianggap remeh seringkali membuat kita terlalu dalam memikirkan apa yang orang lain pikirkan tentang kita.

Celakanya, kita terjebak pada kesimpulan lama bahwa apa yang orang lain pikirkan lebih baik dari pengalaman pribadi. Dan seolah-olah pikiran itulah yang ideal sebagai jalan untuk menjadi diri sendiri.

Sikap yang demikian akan sangat berisiko bagi kepribadian dan jati diri. Kita akan dengan sangat mudah menjadi orang lain dan mengabaikan apa yang didengungkan oleh suara hati. Hidup hanya akan menjadi perjalanan pemenuhan apa yang orang lain pikirkan tentang kita.


Sebelum terlambat, sebaiknya kamu mempertimbangkan matang-matang untuk mulai mengurangi memikirkan apa yang orang lain pikirkan, contohnya memikirkan politik yang tidak kamu mengerti sama sekali, ingat kita itu jadi ketua rt saja tidak pernah, apalagi ikut-ikutan memikirkan negara. 

Menjadi diri sendiri adalah pergulatan dalam hati bukan mengikuti apa yang orang lain ingini. Sebab, sampai saat ini waktu di bumi hanya 24 jam dalam sehari, isilah baik-baik dengan aktivitas yang dapat menjadi penuntun langkah kaki. 

Satu hal yang pasti adalah bahwa otak manusia menghabiskan banyak tenaga dan gizi dalam tubuh untuk aktivitas berpikir. Ketika kamu memikirkan hal yang tak perlu, maka kamu hanya punya sisa sedikit energi untuk memikirkan apa yang sebenarnya berguna untuk masa depan. 

Jadi, sebaiknya pandai-pandailah memutuskan apa yang berharga dan tidak berharga untuk dipikirkan. Memang kita memiliki tugas untuk peduli dan bersikap hormat pada tiap bentuk kepedulian. 

Namun, ada perbedaan yang tegas antara kepedulian dan ikut campur terlalu dalam. Kita harus dapat membedakannya agar tidak terjebak pada keputusan-keputusan yang justru akan menjauhkan jati diri kita yang sebenarnya. 

Ingatlah bahwa manusia tidak akan pernah membahagiakan semua makhluk di dunia ini. Jika kamu berpikiran bahwa kamu akan membuat bahagia orang dengan memikirkan apa yang dipikirkan-nya, maka hidupmu hanya dipenuhi oleh keinginan orang lain. 


Yakin-lah pada pengetahuan dan perasaanmu. Untuk itu kamu perlu banyak membaca dan merasakan agar keyakinan-mu valid dengan sendirinya tanpa harus dicampuri prasangka buruk.

Tidak ada komentar