Breaking News

Daftar Produk Afiliasi Israel yang Diboikot Berdasarkan Fatwa MUI dan Ajakan YKMI


Fatwa dan Seruan Boikot: Bentuk Dukungan Rakyat Indonesia untuk Palestina

Sejak akhir 2023 hingga pertengahan 2024, konflik Israel–Palestina kembali memanas dan menimbulkan reaksi luas dari masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, Indonesia menunjukkan solidaritas kuat melalui berbagai cara—salah satunya adalah boikot produk-produk yang terafiliasi dengan Israel.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Palestina. Dalam fatwa tersebut, MUI menyatakan bahwa membeli produk dari perusahaan yang secara nyata mendukung agresi Israel terhadap Palestina hukumnya haram.

Sementara itu, Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) secara aktif mengedukasi masyarakat dan mempublikasikan daftar brand yang terafiliasi langsung maupun tidak langsung dengan entitas yang mendukung Israel.


🛑 Daftar Produk dan Perusahaan Afiliasi Israel yang Diboikot

Berikut adalah daftar produk dan merek multinasional yang disebut-sebut memiliki hubungan langsung dengan Israel (baik melalui investasi, donasi, kepemilikan saham, atau dukungan terbuka):


🍔 Produk Makanan dan Minuman

  1. McDonald's

  2. Starbucks

  3. KFC (Kentucky Fried Chicken)

  4. Burger King

  5. Pizza Hut

  6. Coca-Cola

  7. Pepsi

  8. Nestlé

  9. Danone

  10. Mondelez (Oreo, Cadbury, dll)

  11. Kraft Heinz

👕 Fashion dan Retail

  1. ZARA

  2. H&M

  3. PUMA

💻 Teknologi dan Elektronik

  1. Intel

  2. HP (Hewlett-Packard)

  3. IBM

  4. Microsoft

  5. Google (Alphabet Inc.) – disebut karena investasi infrastruktur di Israel

  6. Facebook / Meta – karena kebijakan sensor terhadap konten pro-Palestina

🏦 Keuangan dan Asuransi

  1. AXA Insurance – memiliki koneksi ke lembaga keuangan pendukung Israel

  2. Siemens – terlibat dalam pengadaan teknologi untuk Israel

🚗 Transportasi dan Layanan Digital

  1. Grab – masuk dalam daftar boikot versi komunitas karena investasi dari perusahaan besar yang mendukung Israel


🔍 Mengapa Mereka Diboikot?

Banyak dari perusahaan tersebut:

  • Secara terbuka menyumbang atau menyatakan dukungan kepada Israel.

  • Memiliki pabrik, kantor pusat, atau investasi strategis di Israel.

  • Terlibat dalam pengadaan alat teknologi militer, keamanan, atau infrastruktur yang digunakan dalam konflik.

  • Dituduh melakukan bias terhadap Palestina dalam kebijakan, seperti yang dituduhkan pada Meta/Facebook.


📉 Dampak Boikot di Indonesia

Beberapa perusahaan dilaporkan mengalami penurunan penjualan yang signifikan:

  • Unilever Indonesia mencatat penurunan laba hingga 10,5% di akhir 2023.

  • McDonald’s dan Starbucks mengalami penurunan pengunjung di banyak kota besar.

  • Gerakan boikot masif juga berdampak pada persepsi brand di media sosial dan pasar lokal.


Alternatif Produk Lokal dan Halal

Sebagai respons, banyak masyarakat beralih ke produk UMKM lokal dan merek yang tidak terafiliasi dengan Israel. Contohnya:

  • Kopi lokal pengganti Starbucks

  • Merek susu lokal sebagai alternatif Danone atau Nestlé

  • Fast food halal seperti Rocket Chicken atau Sabana


Kesimpulan

Boikot produk afiliasi Israel di Indonesia bukan hanya gerakan emosional, tapi juga merupakan langkah nyata untuk menunjukkan solidaritas kepada rakyat Palestina. Dengan mengikuti fatwa MUI dan edukasi dari YKMI, masyarakat Indonesia diharapkan bisa lebih bijak dalam memilih konsumsi dan mendukung keadilan internasional.

Tidak ada komentar